Jumat, 18 Maret 2016
klasifikasi biaya
KLASIFIKASI BIAYA
Akuntansi
biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan untuk berbagai
tujuan, sehingga penggolongan biaya juga didasarkan atasdisesuaikan dengan
tujuan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan biaya diantaranya :
- Biaya Variabel (Variable Cost), Komponen biaya proporsional sesuai mengikuti volume produksi yang dihasilkan. Contoh: Biaya Bahan Baku dan Overhead Langsung.
- Biaya Tetap (Fixed Cost), Biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Contoh: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour), walaupun volumenya disesuaikan dengan kapasitas produksi namun pembayarannya bersifat lumpsum per bulan.
- Biaya Langsung (Direct Cost), Biaya yang dapat diidentifikasi langsung dengan objeknya. Contoh: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour), dan Biaya Bahan Baku (Direct Material).
- Biaya Tidak Lansung (Indirect Cost), Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan objeknya. Contoh : Biaya Overhead Pabrik (Direct Overhead).
- Biaya Operasional (Operation cost), adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan suatu sistem atau menjalankan sebuah sistem. Contoh: biaya gaji operator.
- Biaya Non Operasional (Non Operating Expenses) adalah : Biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan. Contoh: Biaya kerugian penjualan aktiva tetap, Biaya sumbangan, Biaya administrasi bank pada buku tabungan/rekening koran, Biaya pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 atas bunga tabungan/jasa giro.
- Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya yang bila dikurangi, mutu bisnisya akan menjadi tidak baik. Biaya ini terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
- Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost),
merupakan biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang ada.
Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap
sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternative yang dipilih. Oleh karena
itu biaya tidak relevan tidak harus dipertimbangkan dalam pembuatan
keputusan. (Supriyono, 2011):
referensi : Dr. Supawi Pawenang, SE, MM
www.uniba.ac.id
http://supawi-pawenang.blogspot.co.id/
Rabu, 02 Maret 2016
AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi biaya
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang
merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara
sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Biaya (cost) berbeddengan beban (expense), cost adalah pengorbanan ekonomis
yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa, sedangkan beban (expense)
adalah expired cost yaitu pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk
merealisasi hasil, beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang
berjalan. Pengorbanan yang tidak ada hubungannya dengan perolehan aktiva,
barang atau jasa dan juga tidak ada hubungannya dengan realisasi hasil
penjualan, maka tidak digolongkan sebagai cost ataupun expense tetapi
digolongkan sebagai loss.
Manfaat informasi yang dihasilkan :
1. Membuat perencanaan, pengawasan dan
pengambilan keputusan oleh manajemen.
2. Pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditur, badan pemerintah, dsb.
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi di mana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses di mana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
2. Pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditur, badan pemerintah, dsb.
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi di mana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses di mana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Ruang
Lingkup Akuntansi Biaya
Akuntansi
perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar akuntansi, yaitu
akuntansi manajemen, akuntansi keuangan, dan akuntansi biaya. Akuntansi
manajemen adalah akuntansi yang ruang lingkupnya obyeknya ataupun kegunaannya
bersifat internal, yaitu dari dan untuk manajemen. Akuntansi keuangan adalah
akuntansi yang ruang lingkup obyeknya (sumber data) berasal dari internal perusahaan
dan kegunaannya (laporan keuangan) untuk internal manajemen sendiri ataupun
pihak eksternal. Pihak eksternal ini meliputi: pemegang saham, kantor pajak, calon
investor, dan lain-lain. Sedangkan akuntansi biaya adalah akuntansi yang secara
khusus mencatat semua biaya-biaya yang digunakan dalam menunjang operasionalnya
perusahaan. Dengan demikian, akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan khusus yang terkait dengan pencatatan biaya.
AKUNTANSI
referensi : Dr. Supawi Pawenang, SE, MM : akuntansi biaya
Langganan:
Postingan (Atom)