Senin, 31 Oktober 2016

ekonomi manajerial

EKONOMI MANAJERIAL

Pada dasarnya, Ekonomi Manajerial merupakan suatu nama mata kuliah yang materi utamanya adalah membahas tentang kerja manajer dalam memanajemeni suatu perusahaan. Karena di dalam manajemen perusahaan mempunyai banyak tujuan dan juga banyak permasalahan yang dihadapi, maka Ekonomi Manajerial akan menekankan pada pokok-pokok bahasan bagaimana manajer mencapai tujuan perusahaan, serta mengatasi permasalahan yang ada.
Ditinjau dari sifatnya, tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai tujuan antara dan tujuan utama. Tujuan antara ini misalnya: menguasai pasar, memenangkan persaingan, menjaga stabilitas operasional perusahaan, menjaga konsistensi karyawan, menguatkan citra perusahaan, dan sebagainya. Namun tujuan antara ini akan bermuara pada tujuan utama perusahaan, yaitu laba. Demi untuk mencapai tujuan utama, sering kali perusahaan dihadapkan dengan berbagai permasalahan-permasalahan yang harus senantiasa diatasi. Bahkan bagi para manajer merupakan suatu kewajiban untuk berfikir secara kritis guna mengidentifikasi timbulnya permasalahan, mencari berbagai alternatif solusi, mengimplementasikan keputusan solusi, dan sebagainya. Hanya dengan cara-cara aktif seperti itu manajer perusahaan akan dapat mancapai tujuan utama perusahaan.

Ekonomi manajerial adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengatasi masalah (problem solving) berdasarkan pengambilan keputusan, baik teori (ekonomi, perusahaan) maupun dengan menggunakan data (ekonomi, statistik, ekonometrika) agar memperoleh solusi dari masalah yang ada dalam suatu perusahaan, sehingga dapat menghasilkan laba sesuai dengan keinginan.



LATAR BELAKANG EKONOMI MANAJERIAL:




Lingkup Ekonomi Manajerial dalam Ilmu Ekonomi:

Ø  Ekonomi  Makro
Ø  Ekonomi Mikro
 
TUJUAN EKONOMI MANAJERIAL

TUJUAN KHUSUS
         Efektifitas dan Efisiensi Produksi
         Pengaturan dan Strategi
         Penyeimbangan Supply dan Demand
         Peningkatan Penjualan

TUJUAN UMUM
             LABA



Peran Teori Ekonomi


Teori ekonomi secara garis besar dapat dibagi menjadi teori mikroekonomi dan makroekonomi. Kedua-duanya berperan dan mempunyai hubungan yang erat dengan ekonomi manajerial. Mikroekonomi menerangkan tentang perilaku individual atau unit-unit pengambilan keputusan, seperti perilaku konsumen, perilaku perusahaan, teknik-teknik produksi, dan sejenisnya. Makroekonomi menerangkan agregat dari kegiatan-kegiatan di sektor mikro, seperti total input, output, tenaga kerja, produksi, konsumsi, investasi, kebijakan pemerintah (fiskal dan moneter), pengaruh asing, dan sebagainya.
Kegunaan teori ekonomi tersebut adalah untuk melakukan prediksi dan menjelaskan perilaku ekonomi. Biasanya teori ekonomi itu wujud dalam bentuk model, yang mengabstraksi realita perilaku ataupun faktor-faktor penentunya. Model yang digunakan dalam ekonomi manajerial dapat berupa model matematis ataupun grafis. Model matematis biasanya digunakan untuk menentukan detil angka yang menunjukkan besarnya determinasi faktor-faktor yang mempengaruhi. Sedangkan model grafis lebih sering digunakan untuk menjelaskan kecenderungan perilaku ekonomi. Penggunaan model-model tersebut lebih memudahkan di dalam menganalisis sesuatu yang berkaitan, sehingga lebih mudah pula dalam pengambilan keputusan.

Hubungannya dengan Pengambilan Keputusan


Alat yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan manajerial antara lain matematika ekonomi dan ekonometrika. Kedua alat ini yang diterjemakan dalam bentuk teknik optimasi, teknik peramalan, analisis numerik, estimasi statistik. Keduanya digunakan untuk mengkonstruksi dan mengestimasi model keputusan yang diarahkan kepada besarnya determinasi agar pengambilan keputusan dapat optimal, dalam arti efektif dan efisien. Pengambilan keputusan juga dapat dianalisis dari data kualitatif berupa teori permainan.
Secara khusus, matematika ekonomi digunakan untuk memformulasi model-model ekonomi yang berasal dari teori ekonomi. Model yang menggunakan matematika ekonomi ini sering disebut dengan ekonometrika. Ekonometrika dapat diartikan sebagai suatu keilmuan sekaligus teknik yang digunakan untuk mengestimasi dan melakukan peramalan kegiatan ekonomi. Tidak hanya itu, ekonometrika juga bisa digunakan untuk menerjemahkan apa yang telah terjadi. Analisis yang banyak digunakan dalam ekonometrika adalah analisis regresi, yang bertujuan untuk mencari besarnya pengaruh faktor-faktor determinasi (variabel independen atau bebas) terhadap faktor-faktor yang dipengaruhi (variabel dependen atau terikat). Hasil dari analisis regresi ini dapat berupa peramalan. Sumber data yang digunakan adalah data historis, sehingga dalam pengambilan keputusan menggunakan ekonometrika memerlukan data statistik.
Sebagai contoh, teori ekonomi menjelaskan bahwa jumlah permintaan terhadap suatu barang (Q) dipengaruhi oleh berbagai hal seperti harga barang itu sendiri (P), tingkat penghasilan (Y), harga komoditi yang berhubungan, yang dapat saja berupa harga komoditi yang bersifat komplementer (Pc) atau yang bersifat substitusi (Ps). Pernyataan teori tersebut secara teoritis dapat dituliskan dalam bentuk model matematis sebagai berikut:
Q = f(P, Y, Pc, Ps).
Q merupakan variabel dependen (terikat), sedangkan P, Y, Pc, Ps merupakan variabel independen (bebas). Dengan menggunakan data pada masing-masing variabel, maka dapat dihitung berapa besarnya pengaruh masing-masing variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen, baik itu secara individual ataupun secara serentak. Hasil analisis tersebut dapat digunakan pula untuk mengestimasi kecenderungan perilaku ekonomi pada masa yang akan datang, dengan catatan tetap memberlakukan asumsi ceteris paribus. Skope ekonomi manajerial adalah pada seluruh problem perusahaan. Tentu saja sangat bisa diterapkan pada permasalahan-permasalahan pada lingkup tertentu, seperti lingkup akuntansi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, operasional, dan sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekonomi manajerial merupakan penerapan dari teori ekonomi dan ilmu pengambilan keputusan untuk mendapatkan solusi yang optimal dalam mengatasi masalah-masalah manajerial.
BAHASAN EKONOMI MANAJERIAL:
         Teori Produksi
         Teori Konsumsi
         Teori Laba
         Estimasi Pasar
         Teori Investasi 

 Karakteristik Laba:


Laba merupakan tujuan akhir dari suatu perusahaan.

Laba merupakan sarana untuk menciptakan kesejahteraan bagi pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan:
-
Karyawan (kesejahteraan, pengetahuan, ketrampilan, dsb.)
- Negara (
pajak)
- Investor (
deviden, sehingga mau berinvestasi lagi)
-
Masyarakat (melalui CSR, ketersediaan lapangan kerja)

Laba menentukan multiplier effect pembangunan.




 
Ada beberapa teori untuk laba, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Teori pembuangan resiko
  • Teori friksi
  • Teori monopoli
  • Teori inovasi
  • Teori efisiensi
  • Teori kompensasi
Adapun penjelasannya sebagai berikut : 
  1. Teori Pembuangan Resiko , teori ini mensyaratkan perolehan laba diatas normal akibat dari bisnis     yang bersifat beresiko cukup tinggi. Seperti dalam perusahaan pertambangan.
  2. Teori Friksi, teori ini menyatakan bahwa pasar sering kali bergejolak, tidak selalu ada kondisi ekulibrium, yang bisa disebabkan oleh perubahan perilaku pembelian dari konsumen. Pada kondisi ini laba dapat saja berada dalam kondisi diatas normal,normal,dibawah normal atau bahkan kerugian.
  3. Teori Monopoli, teori ini menyatakan bahawa perusahaan yang ada dalam kondisi monopoli akan sangat memungkinkan memperoleh laba diatas normal. Monopoli terjadi akibat adanya faktor- faktor seperti skala ekonomi,persyaratan permodalan yang tinggi,adanya hak paten,perlindungan impor,perlindungan pemerintah,dll.
  4. Teori Inovasi, teori ini mengatakan bahwa inovasi sering mengakibatkan bahwa suksesnya penjualan yang dapat berakibat pada meningkatnya perolehan laba.
  5. Teori Efisiensi, teori ini menyatakan bahwa rata-rata perusahaan yang dapat memperoleh laba diatas normal adalah perusahaan yang menjalankan manajerialnya dengan efisien dan efektif.
  6. Teori Kompensasi, teori ini menyatakan bahwa tingkat laba diatas normal dapat dicapai jika perusahaan mampu melayani kebutuhan konsumennya dengan baik dan mempertahankan operasinya dengan efisien.
Laba yang diinginkan perusahaan : 
  • Laba sebanyak mungkin dan selama mungkin tetapi ini terkendala dengan keinginan konsumen yang menghendaki : produk sangat berkualitas dan harga sangat murah, oleh karena itu aba yang bisa didapat bukan maksimal tetapi optimal.
  • Laba yang diperoleh dengan tidak melanggar norma dan etika, karena dengan hal tersebut laba dapat berlangsung selama mungkin.



LAPORAN RUGI-LABA
Pendapatan                                                                             Rp.......
Biaya- biaya :
-          Biaya Bahan....                        Rp...
-          Biaya Proses...                         Rp...
-          Biaya SDM...                          Rp...
-          Biaya lain- lain...                     Rp...
----------------------------------------
Total biaya :                                                    Rp.......
                                                                                                (-)
Laba Kotor                                                      Rp.......
Biaya Kapital                                                  Rp.......
                                                                                                (-)

Laba bersih                                                      Rp........