Selasa, 01 November 2016

perilaku konsumen


Perilaku:
      Tindakan
      Kebiasaan
      Respon
      Keputusan
      Seperangkat Nilai
      Perilaku: kebiasaan tindakan yang timbul dari merespon sesuatu atau melakukan sesuatu, yang didasari oleh seperangkat nilai yang dianutnya.
Konsumen:
      Pelaku pembelian
      Pengambil keputusan pembelian
      Pengguna


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen,yaitu :
1. Adat,kebiasaan, dan budaya
2. Perubahan sosial seperti : ekonomi,hukum,teknologi dan tata nilai.
perubahan sosial menyebabkan perubahan perilaku, baik pada konsumen maupun pada produsen.
pada konsumen : semakin menuntut barang-barang yang berkualitas,layanan yang cepat dan harga yang memadai.
faktor penyebab dari semua itu ialah ragam produk yang semakin variatif,penjual yang semakin bersaingan,pengetahuan dan kesadaran konsumen yang meningkat,dsb.
pada produsen : semakin menuju pada customer oriented , tidak lagi sebatas producer oriented.
ada beberapa faktor penyebab dari perubahan , yaitu :
1. Teknologi Transportasi
2. Teknologi Komunikasi
3. Teknologi Komputer dan Informatika
4. Teknologi Pendidikan yang meningkat
5. Kesadaran hak-hak yang meningkat
6. Kesadaran hukum,dsb

Selain faktor perubahan, ada faktor lain yang berpengaruh:
      Daya Beli
      Sifat kemendesakan kebutuhan
      Preferensi
      Gengsi (tuntutan sosial)
      Gaya hidup (karakter)
      dan sebagainya
Jika dikaitkan dengan Permintaan, maka faktor-faktor itu menjelma dalam bentuk perhitungan:
      Harga barang yang diinginkan
      Harga barang lain yang bisa mensubstitusi
      Harga barang lain yang bersifat komplementer
      Kemudahan dalam hal mendapatkan
      Kemendesakan kebutuhan
      Preferensi (atas pelayanan, dsb).
      Tingkat daya beli
      Dan hal-hal lain
 
Maka, ketika Permintaan Konsumen terhadap suatu barang, dapat dirumuskan sbb:
   
 
 
Penjelasan Rumus
      Rumus di Atas menunjukkan persamaan regresi, yaitu menunjukkan pengaruh antara variabel Y (variabel bebas) terhadap variabel X (variabel terikat)
      Rumus Regresi yang bersifat matematis ini menunjukkan adanya hubungan dengan Teori Rasionalitas Pilihan
      Rasionalitas Pilihan ini bersifat positivistik-logis.
      Karena bersifat Positivistik-Logis ini maka bisa diverifikasi, berbasis data, dan bersifat metodologik. Sifatnya yang seperti itulah yang disebut sebagai ilmiah.
Penjelasan Singkat Tentang Rasionalitas Pilihan:
      Manusia umumnya memperbandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang didapatkan
      Manusia cenderung melakukan Optimalisasi Konsumsi, yang ditandai dengan Maksimalisasi Utilitas.
Teori Pendukung Lain:
      Selain teori tentang Rasionalitas Pilihan, perilaku konsumen dapat pula dianalisis dengan Teori Preferensi Konsumen.
      Teori Preferensi menunjukkan hubungan antara kurva preferensi dengan garis anggaran.
      Kurva Preferensi bertingkat-tingkat sesuai masing-masing kesesuaian dalam setiap lapisannya (layer). Kurva paling bawah menunjukkan bahwa preferensinya dapat dipenuhi dengan dana yang minimum. Kurva semakin ke atas, menunjukkan bahwa dana yang digunakan semakin banyak.
 
 
Masyarakat Berdasar Pendapatan:
      Y = C
      Y = C + S
      Y = C + S + I
      Tingkat pendapatan seperi di atas menunjukkan perbedaan tingkat daya beli, perilaku sosialnya, elastisitasnya dalam merespon harga, dan sebagainya. Maka konsumen perlu dipetakan (disegmentasi) sesuai kondisinya
Selain berbeda dalam Daya Beli, Masyarakat juga berbeda dalam:
      Kebiasaan, Adat, Budaya
Ini biasanya disebabkan oleh daerah yang ditinggali. Maka perlu segmentasi berdasar geografi.
      Gaya hidup, Jenis Kelamin, Status sosial
Ini bisa dianalisis melalui segmentasi demografi
      Temperamen, kepribadian orang
Ini bisa dianalisis melalui segmentasi psikografi
Hubungan daya beli dengan Kecenderungan Elastisitas Harga:
      Pendapatan Rendah, umumnya elastis terhadap harga. Artinya, jika harga berubah, maka keputusan membeli juga berubah.
      Pendapatan Tinggi, umumnya inelastis terhadap harga. Artinya, meskipun harga berubah menjadi tinggi, keputusan membelinya cenderung tetap. Harga yang cenderung turun, keputusan membelinya semakin berkurang. Pada masyarakat yang seperti ini, unsur gengsi dan gaya hidupnya sangat mempengaruhi keputusan membeli.
Pendapat yang mendukung:
      Veblen:
“Manusia itu pada dasarnya sangat rasional, tetapi dalam hal membeli umumnya tidak rasional. Keputusannya banyak dipengaruhi oleh unsur untuk pamer, prestige, dan kepuasan psikologis”.
      INI MENARIK UNTUK DITELITI
Yang perlu diteliti dari Konsumen:
      Unsur Historis
- Pengaruh faktor pembelian
- Siapa pengambil keputusan beli:
            - Bagian Pembelian
            - Pengambil Keputusan Beli
            - Pengguna
      Unsur Proyeksi
- Berapa Tingkat permintaan
- Bagaimana Tingkat Elastisitasnya
Metode Penelitian yang bisa digunakan:
      Metode Kuantitatif:
- Analisis Regresi
- Analisis Hubungan
- Analisis Trend
      Metode Kualitatif
- Metode Delphi
Analisis Regresi:
      Regresi Linier
      Regresi Linier dengan Variabel Intervening
      Regresi Determinan
      Regresi Logit
      Regresi Logistik
Analisis Regresi ini perlu memenuhi asumsi-asumsi, antara lain asumsi Klasik yang meliputi: Heteroskedastisitas, Multikolinearitas Autokorelasi.
Analisis Trend
      Trend musiman
      Trend sekular
      Trend Acak
Pasar:
      Daya beli
      Objek Rangsangan bertransaksi
      Potensi
      Konsumen
Faktor yang mempengaruhi pasar
      Faktor Budaya
      Faktor Sosial
      Faktor Pribadi
      Faktor Psikologis
Perilaku pembelian
      Pembelian menurut kebiasaan
      Pembelian yang mencari variasi
      Pembelian yang mengurangi ketidak sesuaian (disonansi)
      Pembelian kompleks  


Karakteristik Pasar
 
 


Penentu Karakteristik Pasar
  • Tingkat keseimbangan supply dan demand
  • Tingkat elastisitas konsumen terhadap harga
    - Konsumen yang elastis terhadap harga    
      cenderung ada pada pasar persaingan
      sempurna
    - Konsumen yang tidak elastis terhdap harga
      cenderung ada pada pasar monopolistik
  • Posisi tawar antara konsumen dan produsen
Mengidentifikasi Pasar
      Ada tiga elemen yang perlu diidentifikasi:
Daya beli, permintaan, karakteristik Produk
      Cara mengidentifikasi dapat dilakukan dengan melakukan:
- Pemetaan pasar (segmentasi: memilah
  konsumen)
- Penetapan pasar sasaran (targeting: memilih
  pasar)
- Penentuan karakter bisnis (positioning:
  memantapkan bisnis)


Cara mengidentifikasi Pasar:
      Lakukan Segmentasi
Melakukan pemetaan pasar, berdasar:
- demografi, geografi, historiografi, dll
      Lanjutkan dengan Targeting
Untuk menentukan target pasar atau pasar yang dituju.
      Perkuat Positioning
Perkuat kesejatian bisnis dengan menempatkan sesuai karakternya.

Segmentasi:
      Segmen=pangsa=bagian
      Segmentasi adalah upaya memilah-milah bagian pasar untuk dicari pasar yang sesuai dengan karakter bisnisnya.
      Dapat dilakukan dengan memilah berdasarkan:
- geografi: Kota, desa, nggunung, pantai
- demografi: sex, agama, suku, pendidikan,
     kohor, status kehidupan, penghasilan,
     pendidikan
- Psikografi: Kepribadian, gaya hidup, kelas sosial
- Perilaku: Kesiapan, Pemakaian, Status
     Pemakai, Sikap terhadap produk, Peristiwa
Targeting
      Targeting adalah upaya untuk memilih pasar yang sesuai dengan karakter bisnisnya
      Segmentasi bertujuan memilah, targeting bertujuan memilih.
      Gambaran: Bisnis Pembalut wanita, maka targetnya adalah: wanita paruh baya.
      Target di atas bisa dicari ceruk pasarnya menjadi: wanita paruh baya, ABG, di kota, golongan daya beli menengah ke atas. (contoh yang dilakukan Laurier)
Positioning
      Positioning = mengambil posisi. Kaitannya dengan bisnis adalah  memilih bisnis dengan tepat.
      Positioning adalah upaya memilih pasar tertentu untuk menentukan karakter bisnisnya.
www.uniba.ac.id